Kisah Fiksi

Tuhan Yang ....... Maha Pengasih kepada para koruptor Maha Pelit kepada tunawisma Maha Penyayang kepada ahli ibadah Maha Menghakimi kepada kaum pendosa Maha Menghidupi untuk pengusaha Maha Mematikan untuk warung warung kecil Maha Pemberi Kesejahteraan untuk para pembohong Maha Pemberi Kesempitan untuk manusia manusia jujur "Tuhan seperti apa yang kalian harapkan, mahluk kerdil ?"  Ucap jibril melotot tajam seraya menggenggam bumi di sayapnya. Yang Maha Sabar untuk jibril tidak bernafsu. Yang Maha Pemarah untuk manusia dengan segala nafsunya. إن الشيطان للإنسان عدو مبين

 Hai Nona, kau sedang apa? aku rindu  terlelap dalam candu di sela-sela percakapan tanpa perlu hingga kita lupa saling mengakhiri. Lantas apa, Nona?  yang bisa gantikan rindu tanpa jumpa?  sementara kutemui kau menjelma jadi kabut dingin, menguap dan berlalu ketika ingin  pergi tinggalkan jejak; menyimpan sejuta kangen Selamat berlayar dengan nahkoda barumu nona. Engkau terlalu manis untuk duduk di sampan yang hanya bermodalkan kayu tanpa atap  Tapi satu hal yg harus nona ingat disaat kapal besar tenggelam maka perahu kecil tak beratap pun yang akan jadi penyelamat"

Gemuruh angin terdengar dari helaian daun yang saling bertabrakan.  Jutaan debu beterbangan dengan seenaknya menabrak satu sama lain. Jauhnya jarak bulan, tak menyurutkan terang cahayanya jika beradu dengan cahaya lampu jalanan. Sehelai daun itu adalah doaku ketika gemuruh kerinduan mulai menyerang. Kuharap, gemuruhnya suara kerinduan itu terdengar oleh akunya aku. Debu itu adalah harapanku yang satu sama lain saling bertabrakan. Semoga angin kerinduan mensortirnya dan hanya menyisakan sisa debu debu suci pilihan Tuhan yang akan menempel di tanganmu. Cahaya bulan adalah akunya aku. Kuyakin jauhnya jarak tak akan menyurutkan cahaya dzat dalam dirimu, walaupun banyak cahaya yang lebih terang dan lebih indah di hadapanku. Tuhan, aku titip akunya aku ya.. Semoga di malam kemerdekaan ini, dirinya bisa jauh lebih merdeka untuk kedepannya. Rabu, 17-08-2022 Tegalsari, 01:48

Coba kulukis kembali tinta hitam percintaan seorang hamba. Hamba yang abu-abu tanpa tau hitam dan putih. Kutuliskan ini diatas truk terbuka, yang dengan dirinya aku menghentikan jarak. Perasaan ini tak seperti perasaan yang lalu dan dulu, tapi sangat terasa halu(nya). Perasaan cinta buta dari aku ke aku. Sosok akunya aku yang nyeleneh, yang frontal, yang aneh dan yang yang lainnya tanpa imbuhan "Sa". Entah mengapa bisa terbuka kembali lub yang telah lama mati, lub yang telah lama hampa, lub yang telah lama hilang entah kemana. Jajal awak mendah matio, jajal tak buka, matio masalah akhir. Akunya kamu adalah akunya aku. Entah mengapa diri ini nyaman dengan dirinya sendiri yang tanpa orang lain. Dibuang sayang : Re- adalah berarti sekali lagi, Re- juga berarti kembali. Amor adalah bahasa latin yang artinya cinta. Re-Amo artinya kembali sekali lagi untuk mencinta. Tanpa (r) di kata amor, dengan alasan inisialnya diriku.

LONG TERM MEMORY OF KAWAH CONDRODIMUKO (1) Kawah condrodimuko tempat saya dan werkudoro di didik, memiliki sistem penggelembengan dan pendadaran yang cukup membekas bagi siapapun yang pernah mengalaminya. Memang benar, kawah condrodimuko adalah tempat yang sangat tepat untuk menciptakan kader-kader pemimpin yang memiiki daya juang, daya tahan, daya dorong dan daya suai diatas kemampuan rata-rata manusia biasa. Oiya, pendidikan dikawah condrodimuko terbilang sangatlah sulit memang harus manusia yang bermental baja yang dapat lulus dari tempat tersebut. Setiap siswa yang menjalani pendidikan di kawah condrodimuko hanya diberikan 2x kesempatan untuk pulang ke rumah masing-masing, itupun juga hanya untuk keperluan  tajdidun niyat  atau memperbaiki niat bukan untuk berlibur. Para pendidik di kawah condrodimuko memanglah sangat tega, mereka mewajibkan kita melaporkan kegiatan apa saja yang kita lakukan di dalam buku khusus yang disediakan selama masa  tajdidun niyat  itu tadi. Kalau tidak te

-Dalam dunia perwayangan, kawah Condrodimuko adalah tempat penggemblengan dan pendadaran yang menghasilkan ksatria-ksatria sakti. Konon panas kawah tersebut sama dengan panas 7 api yang ditujukan untuk membakar angkara murka dari seorang manusia.- -cerita yang kubagikan kali ini adalah hasil tadabur kisah nyata dan sebuah kisah fiksi yang tidak akan pernah ada dalam kisah mahabarata, keajaiban dunia dan a a lainnya- PROLOG 11 tahun silam bertepat di salah satu cabang kawah condrodimuko yang terletak di kota Magelang, Jawa Tengah. Diponegoro mempertemukanku dengan seorang hamba yang sangat kaya, kaya akan keabstrakan-keabstrakan dalam setiap lelakunya. Hingga sampai saat ini, belum kutemukan lagi seorang hamba yang sama kaya dengan dirinya.  11 tahun sudah, Dirinya menggunakan topeng dalam setiap menit, detik bahkan jengkalan-jengkalan kecil waktu yang ia lewati sekalipun. Ia sangat mengerti bahwa konsep kehidupan ini adalah bersandiwara, sehingga dirinya sangat luwes berperan sebagai a